K.
Nastya Anggaraini
Dosen
Sosiologi UNUD
David Harvey
membahas globalisasi dari perspektif neoliberalisme. Baginya, perkembangan
industri telekomunikasi akan berdampak pada kemajuan kapitalisme dan juga
memperluas pergerakan barang dan manusia di seluruh dunia. Di sanalah
kapitalisme mulai menjelma menjadi neoliberalisme. Dengan karakteristik sistem
kerangka kerja neoliberalisme, yaitu hak milik pribadi yang kuat, pasar bebas,
dan juga perdagangan bebas; neoliberalisme memberikan kebebasan berusaha dan
memberikan kebebasan untuk setiap ketrampilan sehingga diharapkan dapat
mendorong pada kesejahteraan.
Akan tetapi,
terdapat berbagai masalah dalam neoliberalisme. Meskipun mengatur sistem
keuangan adalah hal yang sangat penting, namun dengan tumbuh suburnya
individualisme para pelaku bisnis yang tidak bertanggung jawab menciptakan
volatilitas spekulatif, masalah keuangan, maupun ketidakstabilan yang intens.
Oleh karena itu, menurut Harvey model globalisasi neoliberal meningkatkan
kesenjangan sosial dalam masyarakat. Harvey meyakini bahwa sangat penting untuk membaca
keseluruhan situasi dan polemik, yang dalam istilahnya disebut sebagai “drama
ekonomi-politik”, di mana ini pula yang melatarbekangi mengapa gagasan dan ide
neoliberalisme cukup berkembang pesat.
Di sisi lain, Malcolm Waters menyatakan bahwa globalisasi
menyangkut eksistensi individu maupun negara dalam menghadapi pengaruh secara
umum maupun ultranationalistik. Oleh karena itu, globalisasi melibatkan dimensi
kebudayaan, dimensi sosial, dan juga fenomena yang terdiri dari empat unsur,
yaitu diri pribadi seseorang, masyarakat nasional, sistem maupun
lembaga-lembaga internasional, dan juga kemanusiaan. Waters berpendapat bahwa
globalisasi merupakan proses sosial yang mengakibatkan pembatasan geografis
pada sosial budaya menjadi kurang penting.
Globalisasi adalah
proses integrasi internasional yang terjadi karena adanya pertukaran pandangan
dunia, pemikiran, produk, maupun aspek-aspek kebudayaan lainnya. Globalisasi
dipandang sebagai suatu proses sosial (atau proses sejarah, atau proses alamiah)
yang nantinya dapat membawa seluruh negara di dunia semakin terikat satu sama
lain, mewujudkan suatu tatanan kehidupan baru dengan menyingkirkan batas-batas
geografis, ekonomi maupun budaya.
*****
0 Comments:
Post a Comment