0. Pengantar dan Pembuka Penulis:
“Teruslah bertumbuh(!)”
Dua setengah tahun pasca penerbitan buku ini, penerbit
Pustaka Pelajar menghubungi dan memberitahu saya jika stok buku ini sudah
hampir habis, mereka pun meminta izin untuk mencetaknya kembali. Mendengar itu,
tentu saya sangat senang, namun saya tak bisa langsung mengiyakan pinta
penerbit, karena sebagaimana komitmen saya sebelumnya akan buku ini; ia akan
menjadi “buku yang bertumbuh” di cetakan-cetakan berikutnya; dalam arti, di
setiap cetakan baru, akan selalu saya tambahkan subbab-subbab baru mengenai perkembangan
pemikiran Marx yang sangat bervariasi. Awalnya, saya kira akan bisa menambahkan
subbab-subbab baru tersebut dalam dua hingga tiga bulan, tetapi ternyata tidak
demikian. Kondisi tanah air, dan juga dunia yang masih dalam atmosfer Covid-19
kala itu nyatanya berdampak besar terhadap kondisi psikologis saya sehingga
saya didera “kelesuan membaca dan menulis”. Biangnya saya kira cukup jelas:
segala proses akademik yang terdigitalkan.
Aktivitas daring selama pandemi menyebabkan zoom fatigue, kelelahan psikis dan
jasmani yang kemudian menghilangkan gairah intelektual. Thus, sama sekali tak ada tulisan baru yang saya buat selama
pandemi. Adapun buku Sosiologi Kehidupan
Sehari-hari yang terbit di tahun 2021—setebal 423 halaman—dan buku kumpulan
cerpen Burungku yang terbit di tahun
2022, sebetulnya adalah kumpulan tulisan lama saya yang dibukukan; sekadar
untuk mengisi kekosongan penerbitan buku di dua tahun itu. Barangkali, ini pula
hikmah yang bisa saya ambil di masa pandemi: akhirnya memiliki waktu untuk
mengumpulkan banyak tulisan lama yang berserak. Pasca pandemi mereda, nyatanya
saya mengadapi tantangan baru, jabatan struktural kampus yang diembankan ke
saya praktis membuat saya kembali tak bisa bergerak. Hari-hari disibukkan oleh
persoalan administrasi dan koordinasi. Miris, di tengah upaya membangkitkan
kembali gairah intelektual, tiba-tiba saya harus terjebak dalam “sangkar besi
birokrasi”.
Barulah satu semester setelahnya, tepatnya ketika saya merasa
baru bisa beradaptasi dengan rutinitas baru ini; secara perlahan saya kembali
mencoba menghidupi dunia intelektual: membaca dan menulis. Saya memulainya
lewat membaca narasi-narasi ringan seperti kumpulan cerita pendek, novel, dan
tulisan-tulisan filsafat populer. Saya pun juga mulai kembali menulis, sedikit
demi sedikit, dan perlahan, termasuk kembali menulis untuk subbab baru buku
ini. Di tengah upaya keras untuk menghadirkan cetakan kedua dari buku ini—yang
saya inginkan terus bertumbuh—nyatanya saya sekadar mampu merevisi subbab Teori Konflik Ralf Dahrendorf ,
menambahkan satu subbab baru tentang pemikiran marxisme posmodern Fredric
Jameson, dan sedikit merevisi bab Penutup.
Khusus untuk subbab baru dalam buku ini; itu adalah permintaan kawan saya,
Kaisar Atmaja, yang kini merupakan dosen di Prodi Sosiologi, FISIP, UIN
Walisongo. Permintaan yang telah lama ia ajukan sejak pertama kalinya membaca
buku ini di tahun 2019. Setidaknya, lewat subbab baru ini, saya memenuhi
komitmen untuk menjadikan buku ini terus bertumbuh; meskipun minim dan sangat
perlahan.
Tak lupa, saya ingin kembali mengucapkan terima kasih
sebesar-besarnya untuk berbagai pihak yang berperan dalam penulisan dan
penerbitan buku ini, baik secara langsung maupun tidak langsung. Penulis
mengucapkan terima kasih kepada penerbit Pustaka Pelajar, terkhusus Mbak Nana yang senantiasa sabar
menanti tulisan penulis—setelah hampir setahun lamanya untuk cetakan kedua.
Penulis juga mengucapkan terima kasih untuk istri dan anak penulis, Enky
Permatasari dan Swara Revolusi, serta kepada inner circle penulis sejak Sekolah Menengah Atas hingga kini; Sony
Amartha, Rio Yunarwanto, Robi Aditya Rachman, Adnan Buyung, dan Umar Mustofa. Begitu
juga untuk kawan-kawan di Sanglah Institute; M. Zaenal Arifin, Gede Kamajaya,
Bagus Ardyansyah, A. A. Chintya Maharani Putri, Fidiana Rakmawati Mujiatno,
Gede Dharma Wirata, I. G. A. Ayu Brenda Yanti, Ni Putu Laksmi Prameswari, dan
lain-lain. Penulis juga mengucapkan terima kasih untuk para kolega di Prodi
Sosiologi dan Fakultas Ilmu Sosial-Politik Universitas Udayana, serta terkhusus
untuk sosiolog muda Universitas Negeri Makassar, Sopian Tamrin. Di samping itu,
penulis turut mengucapkan terima kasih kepada panitia Philofest ID 2021 yang
sudah mengajak penulis ikut serta dalam festival filsafat terbesar di tanah
air.
Tukad Buaji, Denpasar, Bali
11 Juni 2023,
Wahyu BN.
Judul Buku: Memahami Kembali Marx, Marxisme, dan Perkembangannya
Penulis: Wahyu Budi Nugroho
Penerbit: Pustaka Pelajar
Cetakan Pertama, Agustus 2019
Cetakan Kedua, Agustus 2023
Tebal: xvi + 212 halaman
ISBN: 978-623-236-368-7
0 Comments:
Post a Comment