(medium.com) |
Tips Mudah Merumuskan Topik Penelitian
Sosial
Tanti Candra
Pegiat
Sanglah Institute
Laporan hasil penelitian, baik berupa skripsi maupun
disertasi selalu menjadi hal yang menakutkan, memusingkan, menegangkan, dan
membutuhkan perhatian khusus bagi mahasiswa, khususnya mahasiswa semester
akhir. Berbeda dengan tugas-tugas kuliah biasanya seperti resume, review, analisis
kasus, dan lainnya yang ditentukan tema, topik, atau materinya oleh dosen, jikapun
harus menentukan sendiri dalam lingkup atau batasan suatu mata kuliah, tentunya
bisa lebih mudah dan lebih cepat untuk diselesaikan. Contoh, ketika seorang
dosen Sosiologi Perkotaan memberikan tugas menganalisa suatu kasus, mahasiswa
akan dengan mudah menentukan topik analisis seputaran perkotaan seperti
urbanisasi, permukiman kumuh, kemiskinan masyarakat kota, kemacetan, dan sejenisnya.
Contoh lain, ketika seorang dosen memberikan tugas mereview jurnal atau
artikel, biasanya topik atau tema artikel yang harus direview sudah ditentukan,
bahkan tak jarang justru jurnal atau artikel yang harus direview diberikan
langsung oleh dosen.
Bagaimana dengan usulan tema penelitian yang harus dicari
dan ditentukan langsung oleh mahasiswa sendiri sebagai langkah awal dalam
menyusun proposal penelitian? Tentu bukan hal yang mudah meskipun sudah
mengambil banyak SKS dan lulus dalam banyak mata kuliah. Kurangnya waktu membaca,
tidak ada rencana penelitian sejak awal, serta kurangnya kepekaan seorang
mahasiswa terhadap lingkungan sosialnya menjadi faktor sulitnya menemukan tema
atau topik penelitian. Belum lagi waktu pengajuan topik atau tema penelitian
yang semakin mepet, maka
dirumuskanlah tema dengan metode “asal” atau “maksa banget”. Selanjutnya,
setelah diajukan ternyata ditolak dengan alasan tidak ada urgensinya, kurang
menarik, tidak ada kebaruannya, dan lain sebagainya. Down, putus asa, takut kuliah, hingga akhirnya tak lulus-lulus. Ada
yang pernah mengalami? Semoga saja tidak.
Nah kali ini penulis akan berbagi beberapa tips untuk menentukan
tema atau topik penelitian sosial, khususnya sosiologi secara mudah;
Pertama, tumbuhkan daya
khayal atau imajinasi kalian sejak awal kuliah, dengarkan dengan seksama ketika
dosen mengajar di kelas, khususnya mata kuliah atau dosen yang kalian suka
karena dengan demikian pasti akan lebih mudah untuk dipahami. Sembari
mendengarkan dosen memberikan materi yang seringkali dibarengi dengan cerita
yang panjang, kalian berkesempatan untuk menyaring dan menangkap informasi-informasi
penting berikut mengkaitkannya dengan realitas sosial yang selama ini pernah
kalian temui di lapangan, jangan lupa untuk menulisnya segera di catatan kalian
(halaman belakang adalah tempat paling aman untuk menulis rencana tema atau
topik penelitian sementara dan paling mudah dilacak ketika dibutuhkan),
lakukanlah hal tersebut secara rutin dan tulis sebanyak-banyaknya ide-ide yang
seketika melintas di benak kalian.
Kedua, hal lain yang dapat
dilakukan untuk mengasah kepekaan sosial adalah dengan cara banyak membaca,
baik membaca buku tentang teori-teori, membaca skripsi atau tesis orang lain,
membaca artikel, jurnal, membaca koran, majalah, media online, dan membaca
sumber-sumber informasi lainnya. Selain itu, kalian juga bisa mendapatkan tema
penelitian dari berita atau informasi yang ada di televisi atau radio.
Ketiga, jika tips nomor dua
susah untuk dilakukan, maka ada tips yang paling mudah, yaitu keluarlah. Keluarlah
dari rumah atau dari kos-kosan, dan keluarlah dari kampus. Berorganisasi lah
untuk menambah teman dan menambah pengalaman, dengan demikian kalian akan
semakin mudak mendapatkan informasi kekinian atau isu-isu politik, ekonomi,
sosial yang sedang gencar dibicarakan di masyarakat sehingga bisa digunakan
sebagai bahan penelitian kalian. Selain berorganisasi, pergi jalan-jalan juga
bisa menjadi cara yang mudah sekaligus menyenangkan guna merumuskan topik atau
usulan penelitian. Misal, ketika kalian jalan-jalan ke pantai dan kalian
menemukan fenomena baru bahwa pengunjung tempat wisata pada saat ini lebih
banyak menghabiskan waktunya untuk berfoto, membuat Instastory atau WA Story:
kalian bisa melihatnya sebagai sesuatu yang unik dan menarik untuk diteliti.
Keempat, tips selanjutnya
yaitu buat pemetaan dan rancangan rencana masa depan. Tentukan dan kemudian tulislah,
setelah lulus kalian ingin menjadi apa? Misal kalian ingin menjadi ahli
pedesaan, karena pedesaan atau desa itu cukup luas, maka carilah yang lebih
spesifik lagi, yaitu tertarik pada dinamika kehidupan pemuda desa. Lalu
munculkan pertanyaan-pertanyan selanjutnya, misal, pemuda desa yang bagaimana,
kenapa, apa yang terjadi? Selanjutnya jawablah pertanyaan-pertanyaan tersebut
berdasarkan realitas yang kalian ketahui. Pemuda desa lulusan perguruan tinggi
yang lebih banyak menetap dan bekerja di kota, tidak kembali lagi ke desa,
sehingga desa selalu kehilangan sumberdaya produktif dan tidak memiliki agen of change yang menyebabkan desa
menjadi daerah tertinggal. Selanjutnya, pertanyakan kembali apakah kira-kira
yang menyebabkan hal itu terjadi? Jawabannya, semisal, karena lapangan
pekerjaan yang terbatas, infrastruktur yang tidak memadai, dan tuntutan orangtua
yang selalu menginginkan anaknya untuk bekerja. Dari faktor-faktor tersebut,
manakah menurut kalian yang paling menarik dan penting untuk diteliti? Misal
faktor ketiga, yaitu tuntutan orangtua yang selalu menginginkan anaknya untuk
bekerja. Ada apa dengan itu? Bekerja yang berhubungan dengan lulusan perguruan
tinggi yang menetap di kota dan bekerja pada suatu instansi, padahal yang
disebut dengan berkerja tidak hanya bekerja sebagai karyawan di suatu instansi
formal. Dari sana dapat diidentifikasi
bahwa; orangtua di desa tersebut memiliki makna tersendiri terhadap kata “kerja”
atau bekerja, berikut menunjukkan adanya dominasi orangtua terhadap anak. Dua
hal tersebut bisa menjadi topik penelitian yang menarik untuk dilanjutkan ke
tahapan selanjutnya.
Kelima, yang paling penting
adalah kalian bisa merumuskan ide/topik/ tema penelitian dari rencana strategis
penelitian di tempat kalian kuliah, dari rencana pembangunan di daerah kalian,
rencana pembangunan nasional, bahkan dari tujuan pembangunan dunia, yaitu Sustainable Development Goals (SDGs).
Apa itu SDGs? SDGs atau Sustainable
Development Goals adalah tujuan pembangunan berkelanjutan secara global
yang dirumuskan oleh PBB dan disahkan pada tahun 2015. Rencana pembangunan
tersebut berlaku hingga tahun 2030. Di dalamnya, terdapat 17 fokus pembangunan,
antara lain;
1)
No Poverty (Tanpa Kemiskinan)
2)
Zero Hunger (Tanpa Kelaparan)
3)
Good Helth and
Well-Being
(Kehidupan Sehat dan Sejahtera)
4)
Quality Education (Pendidikan
Berkualitas)
5)
Gender Equality (Kesetaraan Gender)
6)
Clean Water and
Sanitation
(Air Bersih dan Sanitasi Layak)
7)
Affordable and Clean
Energy
(Energi Bersih dan Terjangkau)
8)
Decent Work and
Economic Growth (Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi)
9)
Industry, Inovation,
and Infrastructure (Industri, Inovasi, dan Infrastruktur)
10)
Reduced Inequalities (Berkurangnya
Kesenjangan)
11)
Sustainable Cities
and Communities (Kota dan Permukiman yang Berkelanjutan)
12)
Responsible Consumption
and Production
(Produksi dan Konsumsi yang Bertanggung Jawab)
13)
Climate Action (Penanganan
Perubahan Iklim)
14)
Life Below Water (Ekosistem Lautan)
15)
Life On Land (Ekosistem Daratan)
16)
Peace, Justice, and
Strong Institution (Perdamaian, Keadilan, dan Kelembagaan yang Tangguh)
17)
Partnership for the
Goals
(Kemitraan untu Pencapaian Tujuan)
Nah, dari 17 topik pembangunan dunia di atas pasti ada ide
yang muncul di benak kalian untuk mengangkat topik tentang apa? Apakah
pendidikan, kemiskinan, ekosistem daratan, kesetaraan gender, atau yang
lainnya? Silakan tentukan pilihan kalian dari sekarang, asah terus kepekaan
sosial kalian, dan paksakan diri untuk segera mengerjakan skripsi atau tesis. Ingat,
lulus adalah kewajiban!!!
Semoga bermanfaat.
Tags:
Tanti Candra
...Adalah Sebuah Lingkar Studi; Adalah Sebuah Institut Untuk Pengkajian Dan Pengembangan Kajian-Kajian Bernuansa Mikrososial. Sanglah Institute (SI) Meyakini Potensi Kreatif Aktor Untuk Melakukan Perubahan Atau “Perbedaan” Sosial, Bahkan SI Meyakini Perubahan Sosial Selalu Berada Di Tataran Individual. Apa Yang Ditawarkan SI Adalah Pemberdayaan Individual, Sedangkan Produk Yang Dihasilkan SI Adalah Gerakan Individual. SI Adalah Suatu Aliran, Mazhab, Lebih Jauh: SI Adalah Cara Berpikir.
0 Comments:
Post a Comment