[pic: fineartamerica.com] |
Bagus Ardiansyah
Pegiat Sanglah Institute
BUAT MAMA
Pikiran
dan perasaanku adalah kutub magnet
hingga
saat ini tak pernah satu
Mama … terima kasih
Walau
aku masih tersakiti
manusia
bisa menjadi Tuhan
sungguh
… aku ingin memberkatimu
walaupun
kau yang memulai peperangan ini
peperangan
dalam diriku
Mama…
bagai
masa kecil dulu
inginku
dekat dan menangis di pangkuanmu
berkeluh
kesah dalam pelukmu
tubuhku
dibaluri doa-doamu
kau
adalah penerangku
aku
berdoa untuk kedamaianmu
berharap
yang terbaik untukmu
Maaf,
untuk kau merasakan ini
terkadang
aku membencimu
kata-kata
tajam terlontar
Aku
tidak percaya mengatakannya
yah,
kau wanita bermasalah
tidak
punya kesempatan
untuk
jadi dirimu
untuk
jadi yang terbaik
detik
demi detikmu
menit
demi menitmu
terenggut!
Kau
adalah praksis Tuhan yang kacau
Aku
tidak mengerti
kau
meninggalkan kita
dan
itu menjadikan diriku yang sebenarnya
Walaupun
kau yang memulai
peperangan
dalam diriku
aku
berharap surga memberimu kesempatan kedua.
DALAM DUKA
Di
luar, siang pun sesaat tak berjalan
sementara
bayang-bayang langit samar
bersandar
pada kesunyian
masih
terasa sampai sini
yang
dahulu, dalam lukaku yang abadi
Rongga-rongga
yang kecil
menyekap
beribu kata, hening
percakapan
sunyi, aku kembali menanti
menjemputku
berangkat berduka
berbaris
rapi, seakan abadi.
NYANYIAN PENGAKUAN
Menunggu
senja sepasang burung bergandengan
memeluk
langit semakin tua
dengan
setia bumi memandang
Sepanjang
selasar, bocah laki-laki berdesik-desik pelan
penyesalan
rinai kembali, bernama sunyi
Aku
minta maaf, hanyalah bocah laki-laki
hatiku
terbiasa bersembunyi pada dunia
memeluk
kesabaran
Bibir
berkawan manis dengan kebohongan
pandai
menjaga dengan tenang
sampai
habis kau dalam igauanku
tatkala
menyembunyikan,
angin
basah kenyataan melawan
Waktu
kembali berbicara
takdir
tak ingin kita bersama
tak ada ruang untukku
sesal
terlambat datang
dan
kini, aku hancur sebagaimana manusia biasa.
PENGECUT!
Angin
berhembus, matahari menepi
seakan
melapangkan jalan kata
di
antaranya jam mengambang
tak
terduga diam membayang
Percakapan
tanpa kata-kata, mati cepat
sampai
tak ada yang bertanya
Jangan
abaikan!
Tak
tahan dengan ini, diam ini
itu
membunuh
diam
ini saling membunuh
kelewatan,
pengecut!
Tags:
Bagus Ardiansyah
...Adalah Sebuah Lingkar Studi; Adalah Sebuah Institut Untuk Pengkajian Dan Pengembangan Kajian-Kajian Bernuansa Mikrososial. Sanglah Institute (SI) Meyakini Potensi Kreatif Aktor Untuk Melakukan Perubahan Atau “Perbedaan” Sosial, Bahkan SI Meyakini Perubahan Sosial Selalu Berada Di Tataran Individual. Apa Yang Ditawarkan SI Adalah Pemberdayaan Individual, Sedangkan Produk Yang Dihasilkan SI Adalah Gerakan Individual. SI Adalah Suatu Aliran, Mazhab, Lebih Jauh: SI Adalah Cara Berpikir.
0 Comments:
Post a Comment