Gambar 1. Rumah Teletubbies adalah tempat penampungan [teletubbies.wikia.com] |
Kedua, “berpelukan”. Baik Tinky Winky, Dipsy, Laa Laa, maupun Pooh suka sekali berpelukan meski tak ada sesuatu pun yang terjadi. Sebetulnya, berpelukan adalah simbol solidaritas mereka untuk saling menguatkan satu sama lain akibat penderitaan hidup menjadi gelandangan. Seringkali, mereka bersuka ria seolah tak memiliki beban apa pun dalam hidup, tetapi tiba-tiba mereka sadar jika mereka hanyalah gelandangan; tanpa status sosial, terasing dari masyarakat, pun tak menjalani kehidupan sebagaimana mestinya. Inilah yang membuat mereka tiba-tiba sangat sedih dan harus berpelukan untuk menguatkan diri masing-masing.
Gambar 2. Skuter untuk melarikan diri sewaktu-waktu dari Satpol PP [teletubbies.wikia.com] |
Keempat, analisis terakhir ini kiranya menjadi bukti tak terbantahkan betapa Teletubbies sesungguhnya adalah gelandangan. Kita bisa melihatnya lewat Tinky Winky yang suka pergi kemana-mana sambil membawa tas favorit berwarna merahnya. Tinky Winky adalah laki-laki, tapi ia membawa tas wanita, tentulah tas itu ia pungut dari suatu tempat, atau bisa juga itu hasil dari menjambret? Tak hanya itu saja, tas merah itu berisi beragam benda yang tak terduga-duga, pastilah itu hasil memungut barang-barang di sembarang tempat. Di samping itu, jika kita amati, baik keempat Teletubbies itu memang gemar sekali memungut barang-barang di lingkungan sekitar tempat tinggalnya, lalu menggunakannya untuk bermain.
Gambar 3. Tinky Winky tampak sedang memulung dengan tas kesayangannya [teletubbies.wikia.com] |
Melalui serangkaian analisis tajam di atas, dapatlah benar-benar disimpulkan kemudian bahwa sesungguhnya baik Tinky Winky, Dipsy, Laa Laa, maupun Pooh adalah para gelandangan. Dengan demikian, sebetulnya serial Teletubbies menceritakan kisah kehidupan kelas sosial lumpen proletariat, yakni para gembel atau gelandangan. Mengejutkan, bukan?
0 Comments:
Post a Comment